“meradelima” authentic peranakan cuisine

Setelah 2 minggu yang penuh dengan segala macam kegiatan…. Mulai dari workshop di Bali selama 1 minggu penuh, dilanjutkan dengan kunjungan tamu-tamu dari the Global Secretariat of White Ribbon Alliance, maka.. Jum’at malam kemarin, kami menyempatkan untuk bersantap malam bersama.

nice pot of chinese tea

Lokasi “meradelima” sangat mudah dijangkau,… terletak di perempatan jalan, antara Jalan Wolter Monginsidi dengan Jalan Adityawarman… tepatnya di Jl. Adityawarman no. 47 – Kebayoran Baru – Jakarta Selatan.

the beautiful dining room for 8

Malam itu, kami semua sudah lapar sekali, dan letih sekali… maka dari itu begitu kami sampai, dan ditunjukkan meja kami, yang pas untuk kami ber-8 (delapan)-yaitu Denny, Diaz, Maggie, Bridget, Tamara, Rieka, Santi dan saya-, kamipun langsung memesan makanan.

ikan gurame telor asin

Restoran ini indah sekali interior ruangnya… bergaya melayu, sesuai dengan motto nya yaitu “authentic peranakan cuisine”. Ruangan didisain gaya melayu tempo doeloe. Meradelima itu sendiri adalah buah yang tumbuh di alam tropis.. Arti buah meradelima adalah “yang memberi harapan baik”.

UDANG GORENG KREMES

Kami memutuskan untuk “sharing”, jadi kami pesan beberapa lauk dan di taruh di tengah meja makan, untuk dicoba dan disantap bersama-sama.

Pesanan kami, adalah: Mie goreng Panjang Umur, Tahu Telur, Udang Keremes, Ikan Gurame Telor Asin, Sate daging & Sate ayam, serta nasi putih dalam bakul. Sebetulnya banyak sekali pilihan menu makanan dan minuman disana. Kami juga memesan minuman khas sesuai dengan nama restorannya, yaitu teh meradelima. Sebagai hidangan pencuci mulut, kami mencoba es durian-kopyor, es nangka kelapa muda, es meradelima dan cempedak goreng.

SATE DAGING

Semua menu yang kami pesan, tidak hanya penampilannya yang menggiurkan, namun cita rasanya juga prima sekali. Mie goreng Panjang Umur, namanya lucu sekali… rasa mie gorengnya khas sekali. Tahu Telur dibuat sangat menarik, layaknya sebuah tugu yang kokoh… Udang Keremes datang dengan keranjang anyaman yang unik… Ikan Gurame Telor Asinnya… hmmmm sedap sekali rasa telor asinnya sangat menggigit… Sate dagingnya pun rasanya sangat menggoda.

the very unique "Tahu Telor"

Untuk pertama kalinya, tamu-tamu kami mencicipi durian… walaupun sudah dicampur dalam kopyor bersirup, namun rupanya mereka tidak menyukai baunya yang menusuk.

Tamara is trying the es durian-kopyor

Sedangkan es nangka kelapa muda mereka menyukainya. Demikian juga es meradelima, cita rasanya dapat diterima oleh lidah kedua tamu dari Amerika ini. Hidangan penutup yang terakhir keluar adalah cempedak goreng… walaupun buah cempedek sangat wangi, namun masih bisa diterima oleh tamu-tamu asing kami, enak sekali cempedak goreng ini. Sayang sekali perut sudah kenyang… lain kali saya mau memesan lagi.

cempedak goreng.... it smells good!

Obrolan demi obrolan terus mengalir, tanpa terasa waktu sudah mencapai jam 22 malam, tiba waktuknya bagi kami untuk pulang… kami antar tamu-tamu kami kembali ke hotel, dan kami berpelukan, berpamitan karena mereka besok akan melanjutkan perjalanan ke Kalimantan & Jogya sebelum kembali ke negaranya…

This entry was posted in Jalan jalan, Makan and tagged , , , , . Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *