Tidak ada orang Indonesia yang tidak mengenal tempe, meskipun belum tentu suka akan tempe. Tidak jelas kapan pembuatan tempe dimulai. Namun, tempe sudah dikenal sejak berabad-abad lalu, terutama dalam masyarakat Jawa, khususnya di Yogyakarta dan Surakarta.
Dalam bab 3 dan bab 12 manuskrip Serat Centhini dengan seting Jawa abad ke-16 (Serat Centhini sendiri ditulis pada awal abad ke-19) telah ditemukan kata “tempe”, misalnya dengan penyebutan nama hidangan jae santen tempe (sejenis masakan tempe dengan santan) dan kadhele tempe srundengan. Dan dalam catatan sejarah yang tersedia lainnya menunjukkan bahwa mungkin pada mulanya tempe diproduksi dari kedelai hitam, berasal dari masyarakat pedesaan tradisional Jawa—mungkin dikembangkan di daerah Mataram, Jawa Tengah, dan berkembang sebelum abad ke-16.
Kata “tempe” diduga berasal dari bahasa Jawa Kuno. Pada zaman Jawa Kuno terdapat makanan berwarna putih terbuat dari tepung sagu yang disebut tumpi. Tempe segar yang juga berwarna putih terlihat memiliki kesamaan dengan makanan tumpi tersebut.
Setelah itu dalam perkembangannya tempe menjalar ke seluruh Nusantara dan pada akhirnya mulai juga merambat ke Eropa dan Amerika, dan dimasak dengan resep resep barat. Di luar Indonesia, tempe lenih dikenal dengan nama tempeh.
Sewaktu saya masih kecil saya pernah baca di majalah Intisari, bahwa pengetahuan tentang tempe malah di Amerika sangat banyak dan ada seorang Amerika yang mempunyai pengetahuan yang sangat luas tentang tempe.
Dan di Amerika sekitar tahun 2000 saya tidak banyak tau tentang tempe yang dijual di supermarket, walaupun saya tinggal di daerah banyak orang asia. Ada satu supermarket asia saja yang menjual tempe. Kalau kami ingin masak masakan tempe, bisa pesan kepada orang orang Indonesia yang sudah bisa membuat tempe sendiri di rumahnya. Rasanya lebih enak dari yang di supermarket, tapi dibanding dengan tempe di Indonesia, masih enakan di Indonesia, tapi ya itulah satu satunya jalan untuk menikmati tempe di Amerika.
tempeh di Amerika
Pernah sekitar tahun 2005 saya mendengar ada yang bercerita ada supermarket bule yang menjual tempe, dan supermarket ini memang menjual bahan dan makanan sehat. Pada waktu saya dan istri tengok kiri kanan mencari tempe, ditanya sama orang bule yang sedang menawarkan makanan organic, lagi cari apa dan saya saya jawab aja “sesuatu” dan terima kasih. Pikir saya mana ngerti si bule tentang tempe.
Beberapa lama kami bolak balik dan rupanya si bule dengar kata tempe, dia bilang “oooo kamu lagi cari tempeh, dari tadi bilang, nih saya anterin” …… malunya hehehe.
Benar saya di bagian yang makanan beku/dingin ada tempeh yang dikemas dengan sangat bagus dan ada beberapa macam tempeh yang dijual.
Kira kira seperti ini
produk tempeh di USA
Bagus kan? kapan ya di negara asalnya bisa seperti ini?
Sekarang di tahun 2015 sudah semakin banyak lagi produk produk tempeh made in USA yang dijual di supermarket supermarket sehat, dan di internet juga semakin banyak ditemui resep resep tempeh. Orang Amerika semakin lama semakin ingin makan makanan yang sehat dan bergizi, nah tempeh ini adalah salah satunya.
Bukan tidak mungkin suatu saat produk tempeh di Amerika akan lebih bagus atau lebih besar pasarnya dari negara asalnya, secara bahan baku kedelainya juga Indonesia masih import dari Amerika.
Salam tempe.
